Aku tak
pernah setengah hati dalam mencinta. Kau kucinta, dan kau harus paham itu. Aku
kan menemani kamu berjuang, aku kan menemani kamu berjalan. Aku tahu, pundakmu
kini berat. Banyak tanggung jawab yang dilimpahkan padamu. Tenang saja,
kupingku senantiasa hadir untukmu. Ragaku duapuluh empat jam disampingmu.
Aku hanya
ingin menjadi sesuatu yang kau cinta. Menjadi wanita tempatmu berlabuh. Menjadi
sosok yang senantiasa menenangkan gundahmu, melepas penatmu, dan mengukir
senyum di bibirmu. Aku rumahmu, dan hanya kamu yang memegang kunci itu.
Aku bukan
wanita sempurna. Aku jauh dari kata sempurna. Namun aku kan menyempurnakanmu.
Separuh hidupku kan mengabdi untukmu. Akan selalu dibuat kamu bahagia, apapun
kan ku usahakan.
Kita bisa
merubah dunia dengan cinta. Cukup genggaman tangan dan keyakinan pada hati.
Kita mampu berkolaborasi menciptakan keindahan. Kita kan melukis senyum pada
dunia. Aku dan kamu, dua insan yang sedang dimabuk cinta. Dengan cinta kita
berkarya.
Aku
mencintaimu jauh sebelum kita bertemu. Aku menyayangimu jauh sebelum raga dan
hati bersatu. Aku akan menjaga kesucian ini, untukmu. Akan kuusahakan yang
terbaik untuk masa depan kita.
Dan bila
suatu saat kamu dan aku dipertemukan oleh-Nya, kumohon bawalah dirimu dan
segenap hatimu untuk mencintaiku. Aku punya banyak mimpi untuk kita. Jauh
sebelum kita berjumpa, aku telah merancang berjuta mimpi untuk kita. Segelanya
tentang kita, dan mereka. Karena aku yakin, bahwa sejatinya hidup bukan hanya
tentang aku dan kamu, namun juga mereka.