Jumat, 27 Maret 2020

Bahkan Sebelum Kita Bertemu


Aku tak pernah setengah hati dalam mencinta. Kau kucinta, dan kau harus paham itu. Aku kan menemani kamu berjuang, aku kan menemani kamu berjalan. Aku tahu, pundakmu kini berat. Banyak tanggung jawab yang dilimpahkan padamu. Tenang saja, kupingku senantiasa hadir untukmu. Ragaku duapuluh empat jam disampingmu.

Aku hanya ingin menjadi sesuatu yang kau cinta. Menjadi wanita tempatmu berlabuh. Menjadi sosok yang senantiasa menenangkan gundahmu, melepas penatmu, dan mengukir senyum di bibirmu. Aku rumahmu, dan hanya kamu yang memegang kunci itu.

Aku bukan wanita sempurna. Aku jauh dari kata sempurna. Namun aku kan menyempurnakanmu. Separuh hidupku kan mengabdi untukmu. Akan selalu dibuat kamu bahagia, apapun kan ku usahakan.

Kita bisa merubah dunia dengan cinta. Cukup genggaman tangan dan keyakinan pada hati. Kita mampu berkolaborasi menciptakan keindahan. Kita kan melukis senyum pada dunia. Aku dan kamu, dua insan yang sedang dimabuk cinta. Dengan cinta kita berkarya.

Aku mencintaimu jauh sebelum kita bertemu. Aku menyayangimu jauh sebelum raga dan hati bersatu. Aku akan menjaga kesucian ini, untukmu. Akan kuusahakan yang terbaik untuk masa depan kita.

Dan bila suatu saat kamu dan aku dipertemukan oleh-Nya, kumohon bawalah dirimu dan segenap hatimu untuk mencintaiku. Aku punya banyak mimpi untuk kita. Jauh sebelum kita berjumpa, aku telah merancang berjuta mimpi untuk kita. Segelanya tentang kita, dan mereka. Karena aku yakin, bahwa sejatinya hidup bukan hanya tentang aku dan kamu, namun juga mereka.