Setelah sekan lama aku
menutup hati kepada setiap lelaki yang datang, kini aku menemukan sosokmu pada
jiwa yang lain. Pada lelaki yang belum kukenal lama, namun telah meruntuhkan
hati pada penjagaan rasa tentangmu. Ia yang perlahan mengetuk hatiku dengan kesederhanaannya.
Hatinya yang tulus, raganya yang tak pantang menyerah, dan tuturnya yang lembut
telah mengetuk pintu hati ini.
Dia lelaki yang akan
menggantikan namamu pada setiap tulisanku. Suatu saat akan kukenalkan kamu
dengan dia. Meskipun untuk saat ini aku masih melihat jiwamu pada jiwanya.
Namun suatu saat kupastikan ia kan mengganti sosokmu yang dulu kuyakini tak
tergantikan.
Akan kuceritakan padamu
bagaimana ia sehingga mampu meluluhkan hati yang keras ini. Nampaknya sosok ini
yang pernah kau cemburui dahulu saat masih bersamaku. Hahaha lucu bila diingat.
Bagaimana kamu pernah merasa sakit hati tatkala aku lebih memilih mendengarkan
curhatnya daripada mengangkat teleponmu.
Tentunya kau tahu
bagaimana batunya diriku, terlebih masalah hati. Dan tentunya ini bukan caraku
untuk membalas segala sakit yang kamu buat. Kau pasti tahu aku tak pernah
sejahat itu. Kini biarlah aku mencoba untuk melepaskan segala bayang tentangmu,
akan kulukis bahagiaku bersamanya. Lelaki yang kan kutemani dalam berjuang,
menggantikan sosokmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar