Aku belum siap membuka hati, pun tidak ingin menutup hati. Namun yang jelas luka lama itu masih membekas.
-Begitu Dalamnya-
Aku tak pernah menyesali hadirmu. Tiga tahun dengan proses yang begitu hebat, tak mungkin bisa terhapus begitu cepat. Namun aku sudah meng-ikhlas-kanmu. Biarlah, ikatan ini sudah lepas.
-Hancur-
Nampaknya ada hati baru yang tengah aku jelajahi. Oh bukan menjelajahi. Berkenalan lebih tepatnya. Aku sedang berkenalan dengan hati baru, dengan banyaknya beda. Tentu ini tak mudah.
Tapi tidak akan secepat itu ku berikan hati. Sudah kucoba, tapi tak mampu. Kupastikan tak ada hati yang terluka lagi. Entah hatinya, pun hatiku. Luka yang kamu cipta belum mengering, apalagi hilang. Tentu aku tak ingin mencipta luka untuk diriku ataupun dirinya.
Lelaki ini antik, kataku. Tak seperti kebanyakan lelaki yang kukenal sebelumnya. Aku mengaguminya, kau tahu?
Suatu hari akan kukenalkan kau padanya. Pada tulisan lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar