Kamis, 08 November 2018

Antara Hujan dan Kamu


Ada yang berbeda dari hujan kali ini. Hujan kedua dikota kecil penuh kenang. Ya aku menyebutnya kota kecil penuh kenang. Begitu banyak cerita yang bisa tercipta di kota ini. Banyak kisah romansa menyertai disetiap sudut kota. Tidak hanya romansa, tapi kehangatan bersama keluarga dan sahabat pun tercipta disini.

Rintik hujan kali ini berbeda. Seakan-akan memaksaku untuk mengenang sesuatu. Bahkan untuk mensyukuri segala nikmat yang telah tercipta. Termasuk mensyukuri adanya kamu disini, dihati. Entah sejak kapan aku menyukai hujan. Selayaknya aku menyukai kamu. Ah tapi tetap saja berbeda. Aku lebih menyukaimu. Tapi lebih suka lagi ketika hujan, bersama kamu. Lengkap.

Kata orang, hujan adalah kenangan. Namun kataku, hujan adalah saat yang tepat untuk menciptakan kenang. Kau tak percaya? Kemarilah mendekat padaku. Akan kuajak kau menyusuri setiap sudut kota ini. Akan kukenalkan kau kepada keindahan-keindahan yang belum kau ketahui. Akan kuhadirkan sebuah senyum dibibirmu itu. Kemarilah, izinkan aku membuktikan bahwa aku dan rasaku benar-benar nyata.

Apa kau tak ingin berlari-lari ditengah rintik hujan itu? Apa kau tak ingin melihat pelangi di langit yang berkilau itu? Apa kau tak ingin merancang  masa depan bersamaku dibawah mendung itu? Apa kau tak ingin membagikan kisahmu diatas genangan air itu?

Kemarilah ceritakan segala asa padaku. Kemarilah ceritakan kemarahanmu. Aku berani menjamin bahwa akulah yang paling setia mendengar setiap amarahmu. Aku akan menjadi orang yang selalu ada dalam setiap langkahmu. Yakinlah kamu tak sendiri. Ada aku yang akan disini menanti.

Jika kamu rindu, temui aku disetiap tulisanku. Tapi kau tak akan menemukan aku. Kau hanya akan menemukan sosokmu dalam ceritaku. Karena tulisanku berarti kamu.

Dari aku, yang sedang berbahagia karena senyummu malam ini.

2 komentar: